SEJARAH
Asal usul gampong (Legenda) dari cerita histeris tokoh-tokoh tua Gampong Lamseupeung. Asa kata gampong lamseupeung menurut cerita yaitu dulunya di gampong kami banyak sekali pohon seupeung sehingga waktu orang-orang lebih kurang tahun 1836 langsung memberi nama gampong lamseupeung, dimana pada waktu itu rumah-rumah belum berapa banyak penduduk asli pun sedikit sekali.
Menurut cerita orang tua-tua digampong kami ada beberapa kuburan masa lalu seperti : kuburan satu laki-laki dan satu batu kuburan perempuan. Dengan batu ukuran yang luar biasa terletak dekat rumah Alm. H. Hasyim dan atau disebut daerah Dayah Tengoh, sedangkan kuburan yang terletak di tanah Usman B juga merupakan kuburan ulama.
Pada Masa tahun 1836 seorang Sultan Alaidin Ibrahim Mansyursyah memberitakan tahun 1836 – 1870, lalu beliau mempersunting seorang perempuan yaitu Pocut Lamseupeung, Pocut itu akhirnya digelar Pocut Rumah Gedong dan Pocut itu juga disebut Merah Simpah.
Akhir hayat mereka, keduanya dikebumikan di komplek kuburan Sultan yaitu komplek Baperis Banda Aceh. Pada zaman Pocut Limpah lamseupeung cukup megah apalagi di lamseupeung terkenal dengan 3 dayah yaitu :
No | Wilayah | Dikuasai | Keterangan |
1
| Dayah Tunong | Tgk. Dayah sarung Keris | Awalnya dari pulau jawa makam sudah dikikis air sungai. |
2
| Dayah Tengoh | Tgk. Fakeh |
Asal fakeh yaitu ahli fiqih makamnya ada sampai sekarang
|
3 | Dayah Sukon | Tgk. Megat | Kuburannya sampai saat ini orang tau semua kuburan Tgk. Megat. |

